Hidup seolah-olah besok hendak meninggal??? Anda akan mengerjakan hidup Anda seperti apa yah???
Misalkan anda adalah seorang wartawan yang dikirim ke sebuah lokasi bencana badai tornado atau tsunami. Di sana karena komunikasi sangat sulit, anda sebagai wartawan hanya bisa mengirim berita ke kantor pusat anda di Jakarta, sekali sms sehari. Jadi dalam sehari anda hanya bisa men-sms satu kali saja dengan handphone anda. Nah pertanyaannya, apa yang akan anda tulis di situ ? Apakah tentang betapa hebatnya akibat dari badai itu, ataukah betapa sengsaranya rakyat yang jadi korban, atau betapa hebatnya air yang membahana. Ini adalah sebuah tantangan yang menarik. Memilih apa yang harus anda kirimkan dalam berita yang pendek. Tidak bisa ditulis semua hal karena keterbatasan media. Dalam kehidupan, kita bisa memanfaatkan konsep 'forced priority' atau prioritas yang dipaksakan. Coba bayangkan - misalkan - anda sakit keras. Anda sehari hanya boleh bekerja setengah jam saja. Di luar itu anda harus tidur, istirahat total. Maka pertanyaan saya, pekerjaan apa yang akan anda lakukan ? Apa yang anda delegasikan ? Apa yang anda perintahkan kepada anak buah anda ? Perumpaan lain misalkan anda hanya boleh bekerja sehari dalam seminggu. Senin saja yang boleh bekerja. Lainya, anda tidak boleh dan semuanya harus anda delegasikan. Kalau anda pemilik perusahaan, apa yang akan anda lakukan ? Kembali berandai, kalau harapan hidup anda cuma tinggal sebulan, apa yang akan anda lakukan ? Pemikiran seperti ini memaksa kita untuk melakukan 'forced priority' atau prioritas yang kita paksakan. Kita dipaksa untuk mengambil sebuah keputusan mana yang harus anda lakukan dan mana yang tidak anda lakukan. Kita boleh mencoba memikirkan seolah-olah itu harus kita pilih. Misalkan "Saya kok sibuk terus-sibuk terus, terlalu banyak kerjaan. Tapi tidak jelas sebetulnya apa yang dikerjakan." Maka kita bisa memaksa diri kita dengan pola pikir seperti di atas. Misalkan satu hari saya cuma bisa bekerja 3 jam saja. Lainnya saya harus istirahat total karena saya menderita sakit yang tidak boleh bergerak. Maka dengan 3 jam itu, kita akan gunakan dengan sebaik-baiknya. Dari situ anda bisa memaksakan diri hanya bekerja 3-4 jam sehari. Nah, dengan cara begitu anda bisa memaksakan diri anda dalam pekerjaan anda pada prioritas yang tepat. Semoga ini bisa jadi bahan renungan yang menarik. Membuat kita lebih jernih memikirkan prioritas pekerjaan mana yang paling perlu diutamakan, lainnya semestinya bisa kita "lupakan". Salam sukses untuk anda.
1 Comment
|
JINGGA DWI
Saya banyak berubah jauh lebih baik gara-gara para Motivator. Saya ingin share pada Anda ilmu-ilmu yang luar Biasa itu. Terimakasih yang sudah memesan Yah. Pasti Bermanfaat Deh. Dijamin 100%. YIPI ArchivesCategories
All
|